Brand positioning adalah strategi yang dilakukan perusahaan dalam rangka membentuk persepsi konsumen terhadap produk. Strategi ini tidak hanya terbatas pada pembuatan slogan atau logo tapi bagaimana membuat produk terlihat stand out diantara kompetitornya. Mau tahu lebih lanjut tentang brand positioning? Baca terus artikel ini.
Mengenal Brand Positioning Pada Sebuah Bisnis
Ilustrasi yang paling mudah dalam memahami brand positioning adalah seperti ini:
Ketika ditanya dimana tempat yang paling tepat untuk membeli perkakas rumah tangga? Ace Hardware atau Tokopedia? Jawaban yang muncul pertama kali di pikiran konsumen merupakan produk dengan brand positioning yang tepat.
Brand positioning adalah tidak selalu soal kemasan dengan logo yang unik, slogan yang mudah diingat, iklan terus-menerus, tapi lebih daripada itu semua. Positioning adalah soal value yang bisa diberikan perusahaan kepada konsumen serta bagaimana kesan konsumen setelah merasakan value tersebut.
Konsumen perlu menangkap kesan tentang keunggulan kompetitif suatu produk. Selanjutnya, relevansi produk dengan perubahan juga menjadi penentu brand positioning. Dan yang paling penting lagi adalah sebuah produk harus memiliki sifat unik serta mudah dibedakan dari kompetitor.
Contohnya, brand Burger King dan McDonald memposisikan diri sebagai yang paling unik untuk urusan burger. Sama-sama menggarap pasar fast food, brand positioning McDonald adalah burger cepat berkualitas. Sedangkan Burger King diposisikan sebagai “the number two burger” yang juga menyajikan burger cepat untuk semua orang.
Bagaimana Menciptakan Brand Positioning?
Brand positioning adalah sebuah produk yang langsung muncul di benak konsumen ketika dibandingkan dengan produk lain. Ada beberapa tahapan untuk mencapai brand positioning antara lain:
1. Fokus Pada Konsumen
Memahami konsumen menjadi hal pertama yang harus dilakukan ketika ingin memposisikan produk di benak konsumen. Pemetaan konsumen menjadi penting mulai dari demografi, sosial budaya, faktor keuangan, sampai kepada aspek psikologis konsumen.
Identifikasi dan riset konsumen ini harus dilakukan menyeluruh. Maka, pertanyaan mengenai siapa yang menjadi fokus sasaran, bagaimana produk memberi solusi atas masalah konsumen, dan mengapa mereka harus mempercayai produk harus dipetakan.
2. Fokus Pada Pesaing
Jika riset konsumen sudah dilakukan dan diketahui hasilnya, maka perlu juga fokus kepada pesaing. Lakukan benchmarking terhadap kompetitor dan pelajari bagaimana lingkungan persaingan. Inovasi terhadap value menjadi hal yang harus dilakukan perusahaan untuk menghadapi bahkan memenangkan persaingan.
Ada baiknya menyusun beberapa rencana terkait strategi menghadapi persaingan. Beberapa langkah lebih maju tentu lebih baik daripada selalu mengekor pesaing. Ketahui semua kelemahan dan kekuatan pesaing, kemudian cari tahu bagaimana menghadapi. Yang jelas, value dari produk menjadi kunci sebuah produk dianggap unik atau stand out.
3. Fokus Pada Citra Perusahaan
Citra perusahaan sangat penting dalam membangun positioning sebuah merek. Perusahaan harus selalu memiliki citra positif di benak konsumen. Caranya bisa dengan merekrut brand ambassador yang bisa mewakili nilai positif sebuah produk. Tingginya image perusahaan bisa berimbas pada brand positioning sebuah produk.
4. Strategi Harga
Menentukan harga memang sedikit sulit. Semua orang tentu akan senang jika mendapat barang berkualitas dengan harga murah. Tapi, belum tentu produk yang ditawarkan cocok dengan konsep ini. Maka, perusahaan bisa menemukan celah diantara keduanya, menjaga kualitas produk namun memberikan harga yang sesuai dengan kualitas tapi tetap masuk akal.
Brand positioning adalah bagaimana menciptakan produk yang unik dan berbeda dari pesaing kemudian membuat konsumen mempercayai produk terhadap pesaingnya. Butuh usaha lebih dari sekedar membuat logo dan slogan yang unik tapi tentang bagaimana memberikan keunggulan kompetitif pada sebuah produk.