Meraih citra brand dengan konsisten pada publik bisa dilakukan melalui branding guideline. Dalam bidang marketing, branding guideline adalah aktivitas penting yang harus diperhatikan. Terutama untuk membentuk identitas bagi brand yang sedang berkembang.
Untuk mencapai popularitas, setiap brand membutuhkan pedoman yang jelas. Proses tersebut dapat dilaksanakan melalui penerapan branding guideline yang mencakup beberapa cara. Pengertian beserta cara membuat branding guideline, dapat dipelajari sebagaimana pembahasan di bawah ini:
Apa Itu Branding Guideline?
Dalam dunia bisnis, terdapat beberapa strategi untuk memasarkan produk, salah satunya melalui branding guideline. Istilah branding guideline adalah pedoman yang diterapkan untuk mengatur desain, tampilan, dan komposisi suatu brand. Melalui branding guideline, maka pembuatan konten menjadi terarah.
Seperti diketahui, ada banyak media yang dapat digunakan untuk meletakkan konten. Mulai dari blog atau website hingga menggunakan media sosial. Adanya branding guideline, juga akan memudahkan marketer atau desainer grafis selama pembuatan konten melalui pedoman yang ada.
Sederhananya branding guideline adalah komponen yang dipakai untuk seluruh tim, ketika merepresentasikan brand. Aturan dalam branding guideline dapat mencakup berbagai hal, misalnya pemilihan warna, font, diksi, foto, dan seterusnya. Pedoman tersebut akan menjadi referensi bagi content team.
Cara Membuat Branding Guideline
Penentuan branding guideline tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, sebab pedoman tersebut bisa diperoleh melalui diskusi yang matang. Dengan demikian, hasilnya dapat disepakati bersama. Berikut merupakan cara membuat branding guideline yang patut dipahami:
1. Mengumpulkan Inspirasi
Cara membuat branding guideline yang paling awal yaitu mengumpulkan ide atau inspirasi berkaitan dengan brand. Melalui diskusi yang dilakukan bersama dengan tim, maka akan diperoleh inspirasi yang beragam. Cobalah menentukan tema, font, dan logo yang cocok dengan target pasar.
Selanjutnya, bandingkan tema yang dimiliki dengan kompetitor untuk mencari tahu mana yang terbaik. Aktivitas ini juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa logo atau pesan yang akan disampaikan pada pelanggan bersifat unik. Dengan demikian, customer akan tertarik dengan keunikan brand.
2. Menetapkan Elemen-elemen Penting
Untuk membuat branding guideline, diperlukan pertimbangan berupa elemen-elemen penting. Misalnya pedoman logo, tipografi dan font, palet warna, brand story, pedoman gambar, dan seterusnya. Untuk menetapkan beberapa elemen tersebut, silahkan diskusikan bersama dengan tim secara mendetail.
3. Membuat Guide Untuk Produk
Meskipun masih dalam satu brand yang sama, tetapi produk di dalamnya tentu mempunyai guideline yang berbeda. Maka diperlukan pedoman yang jelas untuk menyesuaikan tata letak gambar serta pemilihan tampilan dalam blog atau website. Dengan demikian, marketer tidak mengalami kesulitan saat mempromosikan produk.
Branding guideline, nantinya juga berperan menjadi dasar dalam pembuatan desain kemasan produk. Itulah sebabnya, setiap produk tentunya membutuhkan guide tersendiri yang masih berkaitan dengan brand. Dengan demikian, produk mampu menampilkan desain kemasan yang konsisten dari waktu ke waktu.
4. Mengkreasikan Outline
Setelah berbagai elemen penting didiskusikan bersama dengan tim untuk masing-masing produk. Cara membuat branding guideline selanjutnya adalah mengkreasikan outline. Silahkan tulis visi, misi, serta value dari brand. Kemudian pertimbangkan filosofi dari setiap elemen yang ada dalam logo supaya semua tim memahaminya.
Outline hampir sama dengan SOP yang akan dijadikan pedoman bagi karyawan untuk melaksanakan kewajiban masing-masing. Itulah sebabnya, penulisan outline harus jelas dan dipahami seluruh karyawan. Outline bisa ditulis dalam bentuk PDF maupun cetak, untuk dijadikan sebagai dokumen kerja.
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa branding guideline adalah pedoman yang penting dalam mengelola brand. Pembuatan branding guideline tidak bisa asal, sebab harus terdapat pertimbangan dengan melibatkan tim. Bila brand diperkenalkan secara konsisten, tentunya costumer akan mudah mengingat produk.