Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah disosialisasikan oleh pemerintah Indonesia, terutama pada tahun 2016 ini. Berbagai sektor perekonomian di Indonesia mulai berbenah untuk memperbaiki kualitasnya agar dapat bersaing di pasar bebas. Menghadapi tantangan MEA, berbagai pihak termasuk kalangan masyarakat pun berlomba-lomba untuk berkarya agar dapat memanfaatkan peluang globalisasi tersebut.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di dunia, Indonesia memang masih rendah jumlah wirausahanya dibandingkan negara lain di Asia, yaitu sekitar 1,65% bila dibandingkan Singapura 7% atau Malaysia 5%. Namun begitu pemerintah tetap optimis bahwa para entrepreneur di Indonesia akan terus bertambah setiap tahunnya.
Menyadari hal tersebut, Kampus Bisnis Umar Usman yang terletak di Jl. Pejaten – Jakarta Selatan, merupakan salah satu Kampus dengan fokus pembelajaran wirausaha, memiliki kurikulum yang mendidik dan membimbing para mahasiswanya untuk menjadi wirausaha dengan berbagai jenis bidang usaha.
Gambaranbrand beberapa waktu lalu, 11 April 2016, diundang untuk mengisi kelas khusus branding. Dalam kegiatan tersebut Gambaranbrand berbagi pengetahuan mengenai dasar-dasar branding yang harus dipahami oleh para calon wirausaha muda.
Para mahasiswa dijelaskan mengenai makna branding, bagaimana cara agar sebuah brand dapat dikenal dan menjadi Top Of Mind dalam persepsi konsumennya, serta bagaimana agar brand memiliki life cycle yang dapat bertahan lama.
Beberapa peserta kelas khusus branding itu bahkan telah membawa sample produk yang telah disiapkan sebelumnya. Aneka jenis produk yang telah dikemas dengan sangat menarik serta konsep yang unik pun didiskusikan. Dari produk minuman dalam kemasan, snack atau camilan yang terbuat dari singkong, ada pula yang terbuat dari tempe, bahkan sampai bawang goreng dengan rasa khusus. Semua terlihat menarik dengan packaging beraneka rupa. Para peserta juga menjelaskan konsep produk sampai ke target market dan area pemasarannya.
Dalam proses pembelajaran ini, Gambaranbrand menjelaskan hal apa saja yang menjadi kekurangan dalam sample produk tersebut, sehingga dapat diperbaiki. Serta hal apa saja yang sudah menjadi kekuatannya sehingga dapat lebih ditonjolkan.
Di mulai dari penamaan brand, bentuk logo, penempatan logo dalam kemasan, pemilihan warna pada packaging, gambar yang ditampilkan, sampai ke bentuk dan ukuran packaging. Juga membahas cara penjualannya seperti bekerjasama dengan pihak retail, pengiriman dan pemesanan langsung, atau menjual secara online.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan lainnya, seperti daya tahan produk, kebocoran packaging, sampai masa kadaluarsa merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan. Termasuk juga mempertimbangkan harga produk dan target market. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi seseorang dalam membeli sebuah produk.
Beberapa unsur dalam Marketing Mix dijelaskan dalam kegiatan diskusi tersebut. Sehingga para mahasiswa mulai memahami hal apa saja yang masih harus diperbaiki dan dikembangkan dalam produk dan brand mereka. Dengan demikian para mahasiswa akan tetap bersemangat melatih kemampuan dan keterampilan mereka untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
Karena keterbatasan waktu, maka kegiatan pun harus diakhiri. Namun para mahasiswa dapat bertanya kepada Gambaranbrand melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter. Gambaranbrand akan senang hati memberi jawaban bagi pertanyaan terkait dengan kegiatan pembangunan brand.
