Saat sedang mengembangkan suatu usaha, visual branding menjadi salah satu struktur metode penting yang harus diperhatikan dengan baik. Bagi yang belum familiar dengan proses memvisualkan suatu brand, maka harus segera memahaminya sejak dini agar nantinya usaha bisa berkembang dengan lebih mudah.
Sebagai dasar pemahaman, pada artikel ini akan dijabarkan mengenai proses memvisualkan branding secara menyeluruh. Penasaran mengenai pengertian, tujuan, serta strategi yang harus diterapkan? Untuk mengetahui jawabannya, simak detail penjabaran berikut ini:
Apa Itu Visual Branding
Bagi yang belum paham, maka harus tahu dulu pengertian dari memvisualkan brand secara terarah. Jadi, visual branding adalah proses melakukan visualisasi pada sebuah merek baik itu pada nama maupun pada logonya. Sehingga, memiliki ciri khusus yang mudah diingat oleh masyarakat.
Melakukan visualisasi pada brand menjadi salah satu proses yang krusial dan harus dijalankan dengan baik. Apabila proses ini dilakukan dengan baik, maka proses memasuki pasar juga akan lebih mudah dan usaha bisa berkembang dengan lebih cepat.
Jika masih belum paham mengenai proses ini, maka bisa melihat contoh produk keluaran Nike. Tanpa tahu nama atau rincian sepatu dan hanya mengandalkan logo saja, kebanyakan masyarakat akan tahu bahwa sepatu tersebut diluncurkan oleh Nike.
Masyarakat akan mudah mengetahuinya, karena logo yang dipakai sangatlah dikenal. Dengan demikian, bisa dikatakan jika Nike sudah mampu membanguan visualisasi branding dengan baik. Jadi tidak heran jika produk Nike selalu laku di pasaran.
Sebenarnya, tujuan dari proses ini sangatlah banyak. Setidaknya ada lima tujuan utama yang bisa dijadikan fokus oleh pelaku usaha saat memvisualisasikan brandnya. Karena tujuannya banyak, maka wajib untuk dipahami. Berikut rinciannya:
- Meningkatkan omset bisnis.
- Menambah brand awareness.
- Menambah value bisnis dan produk.
- Meningkatkan ketahanan di tengah persaingan yang ketat.
- Meningkatkan kepercayaan banyak pihak.
Strategi yang Harus Dijalankan
Selain informasi mengenai pengertian dan tujuan, pelaku usaha juga harus tahu strategi untuk melakukan visual branding dengan tepat sasaran. Untuk perinciannya sendiri, ada lima strategi utama yang bisa dijalankan. Penasaran apa saja strateginya? Simak daftar berikut untuk mengetahuinya:
1. Diferensiasi
Strategi pertama adalah dengan melakukan diferensiasi dengan produk atau brand lainnya. Proses ini wajib untuk dijalankan agar nantinya masyarakat bisa membedakan produk yang diusung dengan produk yang sudah ada di pasaran.
2. Inovasi
Kemudian, strategi kedua adalah dengan melakukan inovasi. Jadi pelaku usaha juga harus memperhatikan perkembangan tren untuk membentuk inovasi terbaru. Aspek inovasi ini bukan hanya memperhatikan estetika namun juga nilai fungsinya.
3. Kolaborasi
Jangan lupa juga untuk melakukan kolaborasi dengan brand-brand terkemuka. Jika hal ini dilakukan, maka pasar yang bisa didapat akan lebih luas. Selain itu, melakukan kolaborasi juga bisa menambah nilai brand yang sudah diluncurkan.
4. Evaluasi
Proses evaluasi sangat penting untuk dilakukan agar nantinya strategi yang sudah dijalankan bisa mendapat nilai yang jelas. Jika hasilnya baik, maka strateginya efektif untuk dijalankan. Namun jika hasilnya sama, maka tidak harus diteruskan.
5. Brand Management
Terakhir, pastikan untuk melakukan brand management dari berbagai sisi. Pelaku usaha tentunya arus selalu sadar akan perkembangan terbaru di bidang yang sedang dijalankan. Dengan demikian, proses menjalankan usaha akan lebih mudah.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai visual branding dan segala seluk-beluk lainnya. Dengan adanya penjelasan lengkap ini, maka proses pengembangan suatu usaha bisa lebih difokuskan pada aspek memvisualkan branding. Melalui proses ini, maka brand akan lebih mudah dikenal calon konsumen.